Wednesday 15 June 2011

Sekedar Merindu


Temen sebelah kamar kos lagi jatuh cintrong for the first time in her own life. Hmmm... tiba-tiba jadi keinget ama my first love yang akhirnya bertepuk sebelah tangan... hahaha jadi senyam-senyum sendiri dah. Tapi ingat ato kangen bukan berarti masih punya rasa yang sama loh ya. Aku hanya sekedar rindu... ya hanya sekedar aja... gak lebih dan gak kurang...

Ahay... jadi mesam-mesem sendiri aja inget-inget kejadian yang lucu sampe kejadian yang nyebelin bersama dia, ya hanya berdua saja, bersamanya. Entahlah... perasaanku mungkin tak seperti dulu lagi. Rasa cinta yang kupendam habis-habisan dulu, kini telah meluap, pergi entah kemana tapi... kenangan-kenangan yang terjadi antara aku dan dia tak kan bisa kulupakan. Karena dia adalah seorang sahabat terbaik yang pernah kupunya.

Di kala sepi sendiri, memori-memori itu seakan menari-nari di benakku, menggodaiku hingga aku tersenyum sendiri bak orang gila. Masih terekam di benakku saat-saat bersamanya. Saat dia mengayunkan jemari-jemarinya nan lincah di atas kertas putih membentuk sebuah untaian ayat suci-Nya. Indah... hanya itu yang bisa kudeskripsikan. Ya... dia punya segudang kelebihan dalam hal kesenian termasuk kaligrafi. Mungkin orang lain tak kan percaya jika dia bisa membuat kaligrafi karena tampangnya yang kayak preman itu (hehe peace!). Masih kuingat saat matanya berkutat dan tangan bergerak kian kemari berkosentrasi membuat sebuah disain bangunan, perencanaan kota dan entah apalah itu... aku pun tak mengerti.

Masih terngiang dalam benakku tawanya yang cempreng dan tak enak didengar itu. Masih teringat juga kata-katanya yang menggebu-gebu tentang keinginannya berwirausaha dan segala macamnyalah, aku tak terlalu mengerti saat itu. Yah... dia mungkin titisan ayahnya yang memang seorang pengusaha. Aku masih ingat tempat-tempat yang kami lewati berdua, Malioboro, benteng Vredebugr, dan satu lagi... sungai Winongo.

Ah... ngomong-ngomong tentang sungai Winongo, aku jadi malu sendiri. Saat itu aku menemaninya mencari bahan untuk kuliahnya. Kami menyusuri rumah-rumah penduduk sepanjang bantaran sungai Winongo itu dan keluar masuk gank-gank sempit yang terletak di anatra rumah-rumah itu. Ketika aku berjalan membelakanginya, dia mengeluarkan suaranya berkata,"You are different from the other girls that I ever met, Aku suka kamu yang seperti ini,"
Ups... pipiku bersemu merah. GR. Gede Rasa, Gigi Rontok, atau mungkin Gejala Rabies? hah kacau. Untungnya dia tak melihatnya. Hahaha... Ya sudahlah itu semua hanya kenangan-kenangan indah masa lalu dan dia adalah sahabat terbaikku walau rada-rada sableng.

Aku merindumu, wahai titik kecil masa lalu
Hanya merindu... tak kurang dan tak lebih...
Karena rasa itu telah berlalu pergi jauh entah kemana... sungguh ini hanya rasa rindu biasa
Rasa rindu kepada sobat lawas


2 komentar:

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang