Monday 26 November 2012

Pulang

Senja di Yogyakarta memang selalu memesona. Selalu mampu membuatku berada dalam dilema. Berat rasanya pergi meninggalkan kota ini. Namun, aku harus pulang untuk mengabdikan diri kepada keluarga tersayang. Kapan lagi aku akan hidup bersama mereka? Selama ini, aku selalu pergi menjauh dari rumah. Bukan karena kesengajaan, namun karena nasib yang menerbangkan. Ada kecemasan akan meninggalkan kota ini. Namun ada juga ketakutan bahwa aku tak kan pernah punya waktu untuk mengabdi kepada mereka, keluargaku tersayang. Aku harus pulang. Setidak untuk beberapa saat karena kurasa, aku tak mampu jua meninggalkan kota ini.




Sunday 25 November 2012

Ragu

Apa betul aku punya bakat menulis? Kata dosen pembimbing skripsiku, aku berbakat untuk menulis dan beliau memintaku untuk terus berlatih menulis dan menulis kemudian memintaku menulis sebuah karya ilmiah di blog. Kata-kata beliau masih terngiang-ngiang dalam benak. Tapi, aku masih saja meragu. Permintaan beliau untuk menulis lagi pun belum kulakukan sama sekali. Dalam lubuk hati, aku memang ingin menulis, tapi ya tulisanku hanya seperti ini. Sederhana dan tampaknya kurang berbobot. Hehehe... Aku pribadi sih senang-senang aja nulis. Karena dengan menulis, aku bisa menciptakan dunia yang kuinginkan sesuka hati. Aku adalah penguasa dalam dunia imajinasi sendiri. Tapi... ya tulisan-tulisan itu hanya kukonsumsi sendiri tanpa pernah kubagi atau kupublikasi. Tapi, suatu hari ingin juga sih karya tulisanku dikenal khalayak ramai. Bisakah aku? Masih meragu....


Friday 23 November 2012

Dicintai

Kota ini tampaknya masih berteman dengan hujan. Lihat saja di luar sana hujan masih menyisakan tetesan demi tetesan menciptakan genangan air di permukaan jalan. Senyumku tiba-tiba mengembang. Kilas balik masa lampau berputar-putar mengambang. Aku ingat jika dulu aku pernah melakukan  suatu kebodohan besar. Kebodohanku adalah pernah memendam rasa cinta untuknya. Tiap hari tak henti-hentinya aku memikirkannya. Aku berharap dia punya rasa yang sama denganku. Namun aku salah. Dia hanya angin yang datang sesaat. Dia memberikan aku rasa sejuk dan nyaman. Lalu dia tinggalkan aku sendirian tanpa kepastian. Di benakku, cinta tak lagi indah. Cinta tak lagi membahagiakan. Cinta hanya penderitaan dan kesia-siaan, Entah sudah berapa lama aku tak bersahabat dengan cinta lagi. Aku tak berpikir untuk mencintai sekali lagi. Aku hanya ingin dicintai agar hati ini tidak tersakiti.

Berharap suatu saat semua kembali normal; aku tak takut lagi untuk mencintai

Thursday 22 November 2012

The End of The Beginning



Wisuda adalah akhir dari sebuah awal. Awal dimana kita merasakan suka duka kehidupan yang sesungguhnya. Awal untuk berusaha dan bertahan tanpa pasokan dana dari orangtua. Terseok, tertatih, jatuh. Namun, itulah hidup. Harus dijalani dengan hati yang kuat, kesungguhan yang luar biasa, dan doa kepada-Nya. (Sate Padang, 17 Juli 2012)

Friday 16 November 2012

Sisa Memori Tentangmu

Aku terduduk dalam kamarku yang hening bebas dari bising. Dari jendela kamar kulihat titik-titik hujan masih berjatuhan menerpa jalanan. Hujan dan hening. Kedua hal itu sukses mengingatkanku kembali pada dirimu yang pernah mengisi hari-hari dengan kecerian, yang tiba-tiba menghilang begitu saja dari pandangan, yang menorehkan luka hati yang dalam, yang membuat hati ini tertutup rapat untuk cinta lain yang ditawarkan.

Aku masih ingat bagaimana awal kita jumpa kemudian melalui hari-hari bersama. Aku masih merasakan kecerian itu. Tawa kita. Canda kita. Dan juga amarah kita. Awalnya biasa saja. Aku tak pernah merasakan apa-apa. Kau hanya teman atau setidaknya kuanggap kau kakak laki-laki semata. Namun, rasa itu menelusup begitu saja dalam kalbu. Tiba-tiba... aku menginginkanmu lebih dari sekedar teman. Namun apalah daya? Aku hanya seorang wanita yang terlahir dalam budaya timur yang para wanitanya diharuskan malu-malu mengungkapkan rasa cinta duluan. Aku hanya memendam rasa itu jauh di lubuk hatiku. Tak ada yang tahu kecuali aku dan Dia. Kau tahu? Tiap malam aku selalu menitikkan air mataku mengadu pada-Nya bahwa aku tak sanggup menanggung beban ini. Aku menunggu dan terus menunggu. Namun, pada akhirnya kau sirna tanpa kabar berita.

Aku salah dan terlalu banyak berharap. Kau tak punya rasa yang sama dengan yang kurasakan. Namun... salahkah aku memaknai kebersamaan? Salahkah aku menafsirkan semua perhatian? Memang mungkin aku terlalu percaya diri dan yakin bahwa kau juga punya rasa itu padaku. Ah bodohnya aku yang pernah mencintaimu! Aku hanya bisa tertawa miris mengingatmu dan kenangan-kenangan yang kau bawa dalam hidupku.

Kau tahu? Aku telah mempersiapkan diri jika kau tinggalkan aku pergi. Aku sadar semua yang kulakukan pasti punya konsekuensi. Kau tahu? Aku sangat tegar saat kau hilang. Aku sangat tegar saat mendengar kau bersanding dengan seseorang. Aku turut bahagia dan mendoakanmu menjadi keluarga bahagia bersama dia. Kau memang bukan untukku. Bukan karena kau tidak baik. Namun, karena Tuhan Maha Tahu siapa yang terbaik untukku dan untukmu. Tuhan akhirnya telah menjawab semua doa-doa yang kupanjatkan  di sepertiga malamku. Namun Dia belum memberitahuku siapa yang terbaik untukku. Mungkin Dia ingin memberi kejutan indah padaku suatu saat nanti.

Aku relakan dirimu. Namun apakah kau tahu? Kisah ini menorehkan satu hal dalam diriku. Aku belum mampu untuk jatuh hati lagi. Untuk apa jatuh hati lagi jika akhirnya akan tersakiti? Aku tertawa lagi. Miris kuadrat. Apakah mungkin cinta itu seperti undian dalam fish bowl? Tinggal kita aduk isi fish bowl itu dan ambil satu gulungan kertas di dalamnya. Lalu membuka nama yang tertera dan jegjengjengg.... orangnya langsung tersedia di samping kita tanpa perlu mencintainya terlebih dahulu. Lupakan! Itu hanya imajinasi liarku saja. Sekedar untuk menghibur diriku yang terdiam dalam keheningan malam. Sudahlah... ceracauku sudah semakin kacau tak menentu. Selama tinggal...



sepertinya aku harus mengembalikan selera membacaku ke genre novel misteri dan petualangan deh biar nggak galau kayak begini.

Thursday 15 November 2012

Jago Merah Malang

Selesai sesi pemotretan pre wedding eh... maksudnya pre graduation, aku memutuskan untuk langsung belanja kebutuhan sehari-hari. Berhubung udah sore dan motor mau dipinjem, aku memutuskan belanja kilat dan langsung ke kasir. Ketika giliranku bayar, tiba-tiba pengeras dari bagian informasi supermarket tersebut membahana. Begini bunyinya kira-kira:
"Selamat sore. Panggilan kepada pemilik motor Vario Merah....

aku: "Vario merahh? punyaku dong?!

"....... dengan nomor polisi BA 6959 AG ditunggu kedatangannya di area parkir supermarket. Terima kasih. Selamat sore,"

Aku langsung kaget setelah mendengar pengumuman lengkap itu. Aduh! Ada apalagi ini? Aku deg-degan berat. Perasaan motorku itu udah aku parkir di tempat yang benar. Dengan terburu-buru. Aku mengambil barang-barang belanjaanku dan segera kabur ke area parkir. Di dekat motorku, berdiri dua orang pemuda  yang memberitahu bahwa motor mereka menabrak knalpot motorku hingga tutup knalpotnya lepas dengan sukses. Aku bingung, takut, sebel, marah, kesel. Argghhht!!!! Kenapa sih si Jago Merah kesayanganku itu selalu menjadi korban kebrutalan pengendara motor.

Dulu sebelum aku ujian pendadaran, si Jago Merah ditabrak dari samping sampe aku jatuh dan Jago Merah terluka. Pijakan kaki si jago Merah hancur dan bolong-bolong nggak karuan. Sekarang, kejadian lagi deh. Beberapa hari sebelum wisuda, si Jago Merah ditabrak lagi. Haduhhhh.... Kesel banget deh! Untungnya dua orang itu mau ganti. Berhubung udah sore dan bengkel udah pada tutup lapak. Akhirnya aku minta aja ketemuan langsung di bengkel sama kedua orang itu. Semoga mereka beneran mau ganti. Amin. 

Tuesday 13 November 2012

Tak Pernah Bersedih?

"Kamu kok sepertinya nggak pernah bersedih? Ceria melulu. Gak pernah punya masalah ya?"

Aku hanya tersenyum menerima pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mereka bilang aku selalu ceria dan tak pernah punya masalah. Siapa bilang aku tak punya masalah? Kalau aku tak punya masalah, kenapa aku harus hidup? Hidup itu kan tak pernah luput dari masalah yang kadang bikin kita sakit hati, menangis, pengen marah, dan sedih. Aku sama dengan mereka. Aku juga punya sejuta masalah dan sejuta keluh kesah. Yang beda hanya keceriaan yang selalu terpancar walau aku ada dalam masalah.

Entah kenapa setiap ada masalah atau ingin berkeluh kesah, aku selalu teringat bahwa masih banyak orang-orang yang lebih menderita dan ditimpa masalah lebih banyak dbandingkan aku. Jadi kenapa aku harus bersedih? Toh masalah dan keluh kesah tak kan habis dengan hanya bersedih dan menagis. Tapi, aku juga bukan orang kuat, kadang aku juga menangis. Karena menangis terkadang dapat melegakan perasaan kita, tapi jangan terlalu ditangisi juga sih. Sekedarnya saja. Detik ini pun, aku sedang menangis menahan rasa sakit. Mungkin setelah puas menitikkan air mata, aku akan pulang ke kos, mandi, dan tidur berharap esok pagi rasa sakit ini pergi.

Friday 9 November 2012

Mencintai Atau Dicintai?

Mencintai atau dicintai? Mana yang kau pilih? Kalau aku lebih memilih untuk dicintai ketimbang mencintai. Pilihan ini memang berdasarkan pengalaman masa silam. Mencintai itu adalah suatu hal yang menyakitkan apalagi untuk seorang perempuan yang tak bisa mengungkapkan rasa cinta yang dipendam. Bahkan emansipasi wanita yang saat ini sedang gencar sekalipun tak akan berlaku dalam hal ini. Untuk apa mencintai jika akhirnya menyakiti hati?


Friday 2 November 2012

Friendshit

Bagiku, di dunia ini nggak ada yang namanya friendship, close friend, best firend, sahabat dekat, atau apalah itu istilahnya. Bagiku, teman ya teman saja. Sekedar berteman sajalah karena toh manusia nggak bakal bisa hidup sendirian di muka bumi. Temen itu emang selalu ada dalam suka dan duka, dalam sedih dan tawa. Tapi dengan satu catatan: kalo kita dan mereka masih berstatus jomblo. Kalo mereka udah bertemu dengan cinta mereka... ya siap-siap ikhlasin kepergian mereka dan siap-siap juga nerima mereka kembali ketika mereka sedang punya masalah dengan pasangan mereka. Saat masalah mereka selesai, ya ikhlasin lagi mereka kembali ke pasangan mereka dan begitu seterusnya. Toh itu adalah kehidupan baru mereka. Kita pun akan menemui kehidupan baru kita dan bertemu dengan teman-teman baru lagi. Intinya sih adalah ikhlas dan cari teman baru sebanyak-banyaknya. Nggak ada persahabatan yang sempurna. Yang ada hanya individu yang berusaha menjadikan persahabatannya sempurna. Persahabatan itu bak pergantian musim yang sama-sama datang silih berganti.


 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang