Monday 30 April 2012

Untuk Mei 2012

Kata orang, menulis adalah sebuah media terapi yang lumayan ampuh. Saat kita merasa tidak mampu untuk mengungkapkan sesuatu kepada orang lain, tulislah apa yang ingin kita ungkapkan agar beban menjadi sedikit berkurang. Ngomong-ngomong, mungkin saat inilah saat yang paling tepat untuk sedikit menulis sebuah kesalahan yang selalu kepikiran selama ini. Kesalahan saya yang berakibat negatif pada mindset saya   sendiri. Semoga besok dengan datangnya bulan baru, bulan dimana usia saya akan bertambah, saya dapat melupakan kesalahan itu dan menjadi berani untuk mencintai.

Kesalahan ini bermula di sebuah restoran di bilangan Yogyakarta. Saat itu niat saya hanya menemani seorang kakak kelas saya menghadiri acara buka bareng. Saya yang memang masih semester satu dan belum terlalu paham dengan kota Yogyakarta, dengan senang hati menerima ajakan itu. Kiranya teman-teman kakak kelas saya bisa dibilang lumayan baik dan cepat akrab dengan orang baru seperti saya sehingga saya tidak merasa asing berada di antara mereka.

Dari banyak teman-temannya, ada seseorang yang tiba-tiba duduk di sebelah saya mengajak saya mengobrol. Mula-mula, saya hanya menjawab dengan ogah-ogahan karena belum terlalu kenal. Namun, ternyata dia menyenangkan, jadi kami mengobrol dengan sangat asyik dan seru. Singkat cerita, setelah pertemuan itu, kami lumayan sering ketemu dan jalan atau hanya sekedar ngobrol. Dia juga suka mampir ke fakultas tempat saya kuliah. Mungkin karena kami masih satu universitas dan hanya beda fakultas. Singkat cerita lagi, pertemuan kami yang berintensitas lumayan tinggi itu, menumbuhkan sebuah rasa dalam dada. 

Entah kenapa, saya pun tak mengerti. Rasa tertarik, suka, atau apalah itu... tiba-tiba muncul dalam diri saya. Bisa dibilang rasa itu adalah rasa pertama yang saya rasakan terhadap lawan jenis. First love. Mungkin saya suka dengan perhatiannya, obrolan-obrolan kami, dan juga dari pendapat teman-teman yang melihat keakraban kami. Inilah kesalahannya! Saya mungkin terlalu gede rasa atas perhatiannya dan omongan teman-teman yang berpendapat bahwa dia punya rasa yang sama dengan saya. Saya hanya memendam rasa itu tanpa diketahuinya dan berharap dia juga punya rasa yang sama dengan yang saya rasakan. Saya pikir biarlah waktu yang akan mengungkap apa yang tersembunyi. Namun, kenyataan berkata lain, dia tiba-tiba menghilang dari hari-hari saya begitu saja. Sekitar enam bulan kemudian, saya menerima kabar kalau dia sudah menikah. Saya terpuruk, namun berusaha tegar karena saya pikir masa depan saya masih panjang dan tidak ada guna menangisi hal seperti itu.Toh, kami hanya berteman biasa. Notihing to loose....

Di tengah keterpurukan saya, datanglah seorang dari masa lalu saya. Masa dimana kami masih sekumpulan bocah ingusan berseragam putih merah. Pertemuan kami hanya singkat saja karena dia sedang berlibur di Yogyakarta dan mendaulat saya menjadi guide-nya. Dia juga seorang yang sangat perhatian, bisa dibilang over malah. Setelah kepulangannya, dia masih sering menghubungi saya menanyakan kabar saya dengan perhatian-perhatiannya itu. Saya hampir melakukan kesalahan kedua karena hampir saja luluh oleh perhatiannya. Namun, saya bisa bangkit. Ketika dia menghilang begitu saja, saya tidak terlalu merasakan kehilangan dan keterpurukan lagi.

Hmmm. Saat itu aku membuat sebuah perumpamaan bahwa semua laki-laki di muka bumi ini sama dengan angin. Angin yang memberi kesejukan sehingga kita terlena dan terkantuk-kantuk Namun, tiba-tiba pergi begitu saja ke arah yang disukainya. Mungkin kembali, namun mungkin pergi tanpa jejak. Mulai saa itu,  saya betekad tidak akan terlena lagi dengan kesejukan angin. Saya tidak akan jatuh dalam perhatian-perhatian murahan itu. Tidak akan! Dan aku tidak akan mencintai lagi. Titik.

Suatu hari, tanpa sengaja saya membaca tabloid khusus wanita dan menemukan artikel tentang tanda-tanda seorang laki-laki menyukai wanita. Tahu tidak? salah satu tandanya adalah si lelaki memeberi perhatian kepada si wanita. Ah! Perhatian? NON SENSE! Tidak bisa dipercaya.Perlu ada riset lagi sepertinya. Sudahlah. Saat itusaya tidak ingin berurusan dengan yang namanya cinta untuk lawan jenis. Saya harus fokus dengan masa depan dan cita-cita saya. Saya tidak mau masa depan saya berantakan cuma gara-gara masalah cinta untuk lawan jenis itu.Capek.

Dua minggu yang lalu, saya dan teman-teman kerja saya kumpul, tiba-tiba muncullah curhat-curhatan mereka yang mengarah pada masalah, pacar, kekasih jodoh, dan apalah itu. Semua orang di sana ribut membicarakan itu. Namun, saya hanya diam dan hanya mendengar isi hati mereka. Saya malas untuk memikirkan itu. Let's it flow aja. Belum saatnya. Tampaknya luka hati saya belum mengering. Namun, saya yakin saya bisa menghadapi semua ini.Suatu saat nanti saya bisa menerima kehadiran cinta lagi. Berhharap di bulan Mei 2012, semua akan kembali seperti semula. Tidak ada luka. Tidak ada dendam. Tidak ada penyesalan. Tidak ada kesalahan.



Saturday 28 April 2012

Mix Arab-HIndi



Nary, narien.
I'm on fire
Nary, narien. Nary men gamaloo.
I'm on fire, from her beauty.
Nary, narien. Alby eih garaloo?
I'm on fire, What's happened to my heart? 

Men nazra, khadny fe lahza, dobna ehna sawa. (Habibi dah)
From one look, she took me in a second. We both fell for each other. (This is my darling)
Agmal kalam fe eyono, alo enei el hawa. (Habibi dah)
The most beautiful words in her eyes, Her eyes spoke to me of love.

Habeyto, ameil eih? (Habibi dah) Nary men eil ana fee. (Habibi dah)
I love her. What can I do? I'm on fire from all this.

Ah men khedoodo, soto, odo we dehketo. (Habibi dah)
I can't stand her cheeks, voice, face and smile.
Arabt meno, ashekt naro we reketo. (Habibi dah)
I got close to her, I longed for her fire and style.

Jab se hoo wei moo laat kaat. Jadusa hoo gaaie sari raat
From the moment I met you the nights became like beautiful magic

Salemto alby hata abl makalimo. (Habibi dah)
I submitted my heart, even before I spoke to her.
Maho kan fe baly, we fe khayaly barsemo. (Habibi dah)
Since in my mind, and my imagination, I had been drawing her out.

Teri nazar ke mei gulam Dilmere atra kakan
I am a slave by the looks of you And my heart skips a beat

Palbar me kargaya mujpar kya jadu bas me tu kar kud parse kabu
in a instant you made magic on me, enough will you control yourself

(www.justolyric.com)


ini nih lagu yang buat saya sureprise. Akhirnya setelah sekian tahun tamat dari pesantren, saya mendapatkan viedo klip lagu ini. Ini lagu yang menemani saya makan siang, belanja di koperasi, atau gotong royong di hari Jum'at. Kangen pesantren jadinya. 

Oh ya. Yang mengejutkan adalah video klipnya yang India banget. Hmmm. Lagunya Arab, video klipnya pake setting India dan menampilkan kesenian India. Salah satunya pastilah tari India yang ramai dan seru banget. Ditambah lagi dengan kostum baju India yang warna-warni itu. Ahhh... pengen pergi ke Indiaaaaaaa (harus terlaksana nih suatu saat! Semoga)

Tuesday 24 April 2012

SUKA




Kalo orang-orang pengen ke Korea dan tergila-gila ama boy band dan film Korea, kalo saya sih hanya tergila-gila dengan Arab, Spanyol, dan India. Kenapa? Hmm... saya sendiri nggak tahu. Pokoknya suka aja. Mungkin saya tertarik sama bahasa dan ragam keseniannya. Kalau Arab, saya suka dengan musiknya dan syair-syairnya. Kalo Spanyol, saya suka pakaian ala gipsinya yang waran-warni dan mengembang. Bagus banget. Musiknya juga nggak kalah menarik. Me encanta espanol!!! Bahasanya juga asik untuk dipelajari. Dan yang terpenting, Spanyol adalah saksi bisu kejayaan Islam masa lalu. Kalo India, saya juga suka musiknya, tariannya, dan filmnya. Sebenarnya dulu nggak suka sih sama filmnya, tapi semakin kesini, film India semakin bagus. Jadi saya suka. Saya bertekad suatu hari, saya harus kesana. Tunggu saya ya!!!

Saturday 21 April 2012

Payung Kita Yang Berwarna

Hari ini mungkin bisa disebut hari galau nasional tim Parapluie Publishing. Dimulai dari meeting sambil makan sarapan+makan siang di Pondok Cabe. Di sini, meeting diadakan lumayan serius ngomongin penerbitan, sponsorship buat seminar, dan lain sebagainya. Di Pondok Cabe ini, keadaan masih normal dan aman terkendali sampia para pelayan mengusir kami secara halus dengan mengangkat piring-piring sisa makanan kami.

Daripada nggak enak hati, kami cabut dari sana dan segera menuju Raminten untuk meneruskan acara meeting yang sempat tertunda. Yang berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya tentu tau Raminten kan? Itu loh tempat nogkrong yang cozy abis dan interiornya persis kayak interior rumah Jawa ditambah lagi dengan bau menyan, dupa, dan aroma terapi. Jawa buangetlah pokoknya. Konon katanya, para pelayan di sana, semuanya kaum gay. Kupikir-pkir... hebat juga ya Pak Hamzah (pemilik Raminten) mempunyai ide untuk mempekerjakan mereka di sana. Setidaknya mereka juga punya kesempatan yang sama dengan manusia normal lainnya. Yah. Ini semua tentu saja jika melihat fenomena tersebut terlepas dari kacamata agama.

Kembali ke pembicaraan semula. Di sana kami meeting lagi membicarakan acara ulang tahun. Tapi tampaknya, meeting kali ini nggak seserius meeting di Pondok Cabe. Mungkin karena udah pada ngantuk kekenyangan makan enak. Hehe.
"DUKKK!!!" Tiba-tiba si Irul mukul meja.
"Aku mau cewekkkkkk!!!" Teriak Irul mantap
Kami kaget dan ketawa ngakak. Usut punya usut ternyata Irul kena penyakit galau stadium awal pengen punya pacar kayak teman-temannya. Ckckckckck. Nggak nyangka Irul juga berhasrat ingin punya pacar. Hahahaha. Setealh cerita itu, mengalirlah kegalauan-kegalauan dari teman-teman yang lain, termasuk saya. Haha. Penyebab galaunya macam-macam. Dari yang pusing skripsi karena ditinggal pembimbing, kesepian karena udah jarang ke kampus, sampai hasrat terpendam untuk memiliki someone special. Hmmm... Sore itu dihabiskan deh untuk heart to heart. Walau nggak ada solusi, setidaknya lega deh karena udah diceritain ke orang. Okey... untuk saat ini diperbolehkan be-galau dulu deh.... semoga nggak lama-lama amat ya galaunya. Amin




Monday 16 April 2012

Over The Rainbow


Somewhere over the rainbow
Way up high,
There's a land that I heard of
Once in a lullaby.

Somewhere over the rainbow
Skies are blue,
And the dreams that you dare to dream
Really do come true.

Someday I'll wish upon a star
And wake up where the clouds are far
Behind me.
Where troubles melt like lemon drops
Away above the chimney tops
That's where you'll find me.

Somewhere over the rainbow
Bluebirds fly.
Birds fly over the rainbow.
Why then, oh why can't I?

If happy little bluebirds fly
Beyond the rainbow
Why, oh why can't I?


Thursday 12 April 2012

HGN (Hari Galau Nasional)


Kulihat sosok itu berdiri di ambang pintu tua. Dia tersenyum manis walau hanya senyuman sebaris. Tuhan. Mengapa kau takdirkan pertemuan ini? Ah. Seharusnya bukan pertemuan ini yang kusesalkan. Seharusnya diri ini yang kusalahkan karena cepat terbuai oleh hembusan buliran-buliran angin yang terlalu menyejukkan. Seharusnya lebih kujaga lagi hati ini agar tak terjatuh lagi dan tepecah menjadi kepingan-kepingan. Berserakan. Menyakitkan sungguh! Betapa tak ingin terulang lagi kisah dua tahun dan kisah dua minggu itu. Rasanya sungguh menyakitkan.

Cinta? Menikah? Makanan Apa Itu?


Aku tak mengerti apa itu cinta, menjalin kasih (pacaran), apalagi menikah ato apa yang akan terjadi setelah pernikahan nanti. Ah! Membayangkannya saja sudah membuat bulu kudukku merinding kayak nonton pilem Juon. *Lebay. Gak berani. Gamang. Mungkin aku beda dari teman-teman cewekku yang lagi menggebu-gebu kebelet nikahlah, kebelet punya babylah. Malah teman-teman pondokku udah banyak yang punya anak. Aku? Aku masih stay the same cuek-cuek bebek sama masalah yang satu ini. Untuk masalah sekrusial ini lebih baik let's it flow aja deh. Biarkan mengalir dan berlabuh di pelabuhan cinta yang indah pada saatnya nanti. Yakin aja Tuhan sedang membimbingku. Hehehe

Buatku perjalanan menuju pernikahan itu bagai perjalanan kita meraih cita-cita yang kita rencanakan. Dulu ketika kita kecil, kita memiliki sebuah cita-cita. Kemudian di SMA kita belajar berusaha mati-matian mengejar jurusan-juusan di perguruan tinggi sebagai langkah awal meraih cita-cita yang didambakan. Kadang beruntung, kadang buntung. Yang beruntung, ya monggo dilanjutkan usaha untuk meraih cita-citanya. Yang buntung, ya silahkan ganti cita-cita kayak saya. Hehe. Namun ketika lulus, lapangan kerja sedikit dan otomatis persaingan untuk mencapai cita-cita  yang kita dambakan itu lebih ketat *kecuali manusia yang berkecimpung dalam dunia entrepreuner. Alhamdulillah saya berada di dunia tersebut. Bahagia. Oke balik ke topik semula. Di fase ini, biasanya akan terjadi lagi buntung dan beruntung. Bagi mereka yang lolos, sok silahkan dinikmati cita-cita itu, bagi yang buntung, banting stir aja deh! Hehe.

Sama seperti perjalan menuju pelaminan. Sebelum pernikahan itu terjadi, kita berusaha mncari sesosok yang dianggap cocok menemani kita kelak di pelaminan. Namun pada perjalanannya, terkadang hubungan kita bisa langgeng, kandas, atau putus nyambung. Bagi yang beruntung, yuk mari unuk merencanakan tahap selanjutnya. Bagi yang buntung, ya silahkan cari lagi. Dan ketika pernikahan itu sampai pada waktunya, bisa jadi akan terjadi  bukan dengan sosok orang yang menjalin kasih dengan kita dulu.

Bunda Snack Impian

Tanggal 3 Mei 2011. Tanggal dimana aku menjatuhkan pilihan menjadi seorang entrepreuner bersama dengan lima orang temanku.Nggak kerasa sebentar lagi setahun jalan ini sudah kutempuh. Banyak halangan, rintangan, tapi tidak sedikit juga suka-suka dan kegembiraannya. Semoga inilah jalan yang benar, jalan yang diridhai Tuhan. Amin.

Oh ya... selain merintis usaha bersama teman-teman, aku ingin sekali memajukan catering kecil-kecilan mamaku. Alhamdulillah, teman-teman Parapluie kasih support yang sangat besar. Setidaknya pengalaman penerbitan yang hampir setahun ini bisa dimanfaatkan untuk catering mama. Amin. Ngomongin soal catering. Sebenarnya catering yang dirintis mama itu adalah ketering iseng-iseng untuk nambah-nambahin pemasukan rumah tangga. Biasanya nerima nasi kotak, snack, hantaran untuk pernikahan, kue pengantin, kue ulang tahun dan lain sebagainya. Tapi yang paling rutin adalah pesanan kue kering dan basah pada saat Lebaran. Bisnis kecil-kecilan ini sebenarnya sudah dirintis mama sejak aku masih duduk di kelas 5 SD. Lumayan sudah lama bukan? Dan iseng-iseng, mama memberi nama cartering tersebut "Bunda Snack".

Dulu mama sering ngeluh soalnya anak-anak beliau nggak ada yang mau terjun ke dunia tata boga. Mama sempat panik kalo barang-barang seperti oven, loyang, dsb itu akan sia-sia jika mama sudah nggak mampu menjalankan catering itu lagi. Sedih juga sih dulu. Soalnya seorang karyawan mama pernah bilang bahwa dia ingin sekali bisa punya catering kayak mama, tapi dia nggak bisa karena keterbatasan ekonomi. Sempet terpikir sih untuk berbuat seuatu, tapi bingung dan nggak berani mengambil langkah karena belum punya pikiran untuk keluar dari zona nyaman, terjun ke dunia wirausaha.

Namun setelah hampir setahun perjalanan bersama tim Parapluie, finally aku putuskan untuk mencoba terjun lebih dalam lagi di usaha catering mama.Kalo dulu aku cuma beli bahan kue, packing, ato sekedr bantuin menghias kue, sekarang aku mau coba yang baru, menjadi owner dan seksi sibuk sana-sini. Kemaren udah bilang ke mama tentang rencanaku ini. Mama empet terkejut dannyeletuk nanyain apa aku  yang seorang mahasiswa nggak malu jualan kue. Aku jawab aja kalau zaman sekarang pertanyaan tersebut udah nggak relevan lagi untuk ditanyakan. (Pengen dijabarin, tapi kayaknya kepanjangan deh)

Langkah pertama, aku harus membuat 'aturan main' catering tersebut. Aku harus punya kaki tangan yang bisa kupercayai. Than, aku butuh:

1. Kasir. Tugasnya otomatis mencatat semua pesanan yang masuk. Jadi,semua orang hanya bisa melakukan pemesanan lewat kasir termasuk juga orang yang re-seller kue kering. Setelah itu, kasir bertugas menempelkan pesanan yang sudah masuk ke steroform dan mengurutkannya dari yang pertama pesan sampai yang baru. Kasir juga menerima uang dari pembeli dan mencatatnya lalu melaporkan kepada bendahara.

2. Bendahara. Ini berfungsi untuk mencatat keluar masuknya uang dan melaorkan kepadaku.

3. Driver. Driver juga sangat dibutuhkan untuk mengantar pesanan daan juga membantuku membeli bahan-bahan kue yang stoknya habis.

4. Kitchen's chief. Tugasnya meng-handle karyawlan yang membuat kue dan melaporkan bahan-bahan yang telah habis kepada saya. Aku ingin mama yang di sini soalnya beliaulah yang lebih mengerti tentang dunia perkuehan nasional. Hehehe.

5.Bagian Packing. Setelah kue matang dan siap dikemas, pasukan inilah yang beraksi.Pasukan ini juga harus beraksi bersama kasir untuk packing sesuai pesanan para customer.

Semoga tulisan ini bisa terwujud segera. Sekarang... harus semangat ngerjain skripsi dulu dan selesai secepatnya. Ya Allah... Sahhilnii


Tuesday 10 April 2012

Bukan Aksi, Melainkan Adaptasi

Beberapa hari yang lalu, tampaknya seluruh masyarakat Indonesia dihebohkan oleh isu naiknya harga BBM. Hal ini sangat berimbas besar bagi negara dan juga masyarakatnya. Bagi kalangan menengah ke atas, mungkin tidak terlalu kerasa, namun bagi masyarakat menengah ke bawah (termasuk mahasiswa), hal ini sangat dirasakan efeknya. Bayangkan saja! Tidak hanya tarif kendaraan umum yang naik, semua bahan pokok juga naik. Padahal BBMnya saja belum naik loh harganya! Akibat isu kenaikan BBM ini, menjamurlah unjuk rasa menolak kenaikan BBM dari semua kalangan masyarakat kita. Dari buruh, ormas, pelajar, bahkan mahasiswa pun tak ketinggalan.

Namun saya pribadi punya pemikiran lain tentang masalah ini. Saya lebih memilih diam dan tidak ikut aksi turun ke jalan ikut-ikutan menolak kenaikan harga BBM. Terlepas dari masalah kebijakan atau dan yang diselewengkan oleh para penguasa negara, menurut saya yang harus kita lakukan saat ini bukan aksi, melainkan adaptasi. Kenapa?

Karena kita adalah manusia yanh hidup dalam kehidupan nyata yang penuh tantangan sampai akhir hayat kelak. Dengan adanya masalah seperti ini, setidaknya, jadilah problem solver, bukan turun ke jalan unjuk rasa. Tapi dengan menjadi problem solver dan beradaptasi dengan suasana yang baru ini (kenaikan BBM), setidaknya kita didik agar lebih cerdik dan berpikir lebih kreatif untuk menciptakan ide baru yang segar untuk kehidupan kita selanjutnya. Sayangkan kalau otak tidak digunakan untuk berpikir? Padahal otak diciptakan untuk alat berpikir manusia. So... Beradaptasilah dengan keadaan yang baru, bukan beraksi.

INDONESIA PASTI BISA BERUBAH!!!!!!! SAYA YAKIN ITU!

Wednesday 4 April 2012

Skripsiku Dan Novel Karya Dan Brown

Ngomong-ngomong tentang skripsiku yang berjibaku dengan simbol yang terdapat dalam bahasa puisi, jadi keinget ama novel karya Dan Brown. Novel Dan Brown kan juga penuh dengan simbol, bedanya simbol di novel-novelnya gak hanya menyangkut bahasa, tapi juga lambang dan gambar. Hehehe. BTW... Kapan ya Dan Brown ngeluarin karyanya lagi? Udah kangen hehe.
(Gak Jelas)

Tuesday 3 April 2012

Sebuah Refleksi

Refleksi ini diambil saat saya ikut Festival UKM Nasional 2012. Saat itu, walaupun dalam keadaan ngantuk berat, saya masih bisa mendengar Om Bob Sadino berkata,"'Ngapain sekolah? Sekolah itu buat bodoh karena sekolah mengajarkan seseorang untuk berharap 'mau jadi apa' nanti ketika sudah dewasa".

Menurut saya, kalimat di atas tidak salah dan tidak benar. Belajar dan menuntut ilmu adalah sebuah investasi yang sangat berharga untuk kehidupan kita. Namun, ada benarnya apa yang dikatakan Om Bob bahwa sekolah mengajarkan berharap "mau jadi apa nanti". Kalimat ini sederhana, sesederhana kita menuliskannya. Namun kalimat tersebut sangat berpengaruh pada pola pikir masyarakat kita sampai saat ini, termasuk juga saya sebelum merefleksikan kata-kata Om Bob.

Dari kecil, kita sudah ditanamkan mau jadi apa kita saat dewasa. Hal ini membuat kita terlalu terpaku sehingga saat kita dewasa pola pikir kita akan terbentuk seperti ini: "Kalau gue masuk fakultas ekonomi, nanti pasti gue jadi jadi akuntan, ato kalo gue masuk fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, nanti gue jadi diplomat, dsb. Terkadang juga pola pikir yang terbentuk: tujuan gue sekolah adalah untuk mendapatkan pekerjaan. Dan lebih parahnya, ada yang berpikir: ngapain sekolah dan menuntut ilmu tinggi-tinggi, toh nanti kerjaan saya hanya ngangon kambing.

Sebagai generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa dan melahirkan generasi penerus, ayo sedikit demi sedkit kita rubah pola pikir dan niat kita. Niatkanlah sekolah untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya karena ilmu adalah cahaya Illahi dan investasi terbesar untuk kehidupan dunia maupun akhirat. Hilangkanlah pola pikir yang menyatakan bahwa tujuan sekolah untuk mendapatkan pekerjaan.

Intinya... jika kita kelak ingin menjadi petani, jadilah petani yang pintar. Jika kelak kita menjadi, nelayan, jadilah nelayan yang cerdas. Jika kita menjadi pedagang, jadilah pedagang yang jujur. Jadi apapun kita kelak, jadilah seseorang yang mempunyai ilmu luas.


 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang