Monday 6 June 2011

Dua Jam

Siang ini, di bawah teriknya sinar matahari, aku merasa teramat kesal, kesal banget sampe-sampe aku mencucurkan air mata. Pasalnya karena waktu dua jam yang kuhabiskan tanpa berbuat apa-apa. Waktu dua jam yang sebenarnya bisa kupergunakan untuk membaca buku di atas kasur, atau untuk menyetrika baju-bajuku, atau untuk menulis proposal skripsi, dan pekerjaan yang lain.

Dua jamku yang malang ini kuhabiskan dengan menunggu, menunggu, dan menunggu, dengan teramat setia, sebuah fax dari Perpustakaan Nasional RI yang memeberitahukan nomor ISBN buku-buku yang akan diterbitkan oleh penerbit yang kurintis bersama teman-teman. Sepuluh menit pertama, kuhabiskan waktuku untuk mengobrak-abrik tumpukan fax sambil berharap aku menemukan fax itu tapi ternyata... hasilnya nihil. Setengah jam telah berlalu dan fax itu belum juga datang. Akhirnya... aku mencoba menelepon ke pelayanan ISBN. Setelah mencoba, setidaknya memakan waktu setengah jam pula, akhirnya telepon diangkat dan mengabarkan fax akan segera dikirim. Hatiku lega karena sebentar lagi amanah yang dijatuhkan padaku ini akan selesai terlaksanakan. Namun, lagi-lagi fax yang kutunggu-tunggu itu belum juga menari di mesin penerima fax wartel. Akhirnya... setelah menunggu lama dan ternyata tepat dua jam, aku menelepon lagi ke sana dan ternyata fax itu akan dikirim besok pagi, entah besok pagi kapan? benar-benar besok pagi tanggal 7 Juni atau besok pagi dan besok pagi dan besok pagi lagi. Entahlah... setelah mendapat kabar itu rasanya kesal, marah, kecewa sekali banget amat!!!!!

Huff... memang benar ya... betapa lucunya negeri ini... kok segala pelayanannya susah amat dan buat orang males aja. Contohnya aja masalah ISBN ini. Gak jelas.... Aku ngedumel dalam hati mengutuk dua jamku yang malang yang hanya kuhabiskan untuk duduk dan menunggu sesuatu yang tak kan datang walau sudah kutunggu dengan teramat setia dan penuh pengharapan. Pokoknya aku kesel banget dan cuaca hari ini pun sepertinya mendukung rasa kesalku ini. Huff...

Dan akhirnya aku berhenti mengutuk dan ngedumel dalam hati karena aku sadar ngutuk dan ngedumelku itu akan sia-sia. Who care?? Gak ada yang denger toh? Adanya aku juga yang capek. Ya sudahlah... semoga saja dua jam yang sia-sia ini akan diganti-Nya dengan sesuatu yang membahagiakan tanpa batas waktu di kemudian hari, tentunya sesuatu yang membahagiakan lebih dari dua jam. Amin...

Kutulis di sudut sebuah warnet
sambil menunggu waktu mengajar privat

0 komentar:

Post a Comment

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang