Tuesday 11 March 2014

Hikmah Di Balik Musibah

Beberapa hari ini berita hilangnya Malaysa Airlines masih marak terdengar dimana-mana. Berita ini menjadi perbincangan hangat dan diulas berkali-kali. Baik di layar kaca, media cetak, media online, bahkan jejaring sosial. Berita yang ditampilkan bukan hanya tentang peristiwa hilangnya pesawat, tetapi juga mencakup opini ahli penerbangan, perbincangan seputar aturan keselamatan penerbangan domestik, bahkan juga prasangka "freak" yang dilontarkan para pengguna jejaring sosial. 

Nah komentar inilah yang akan diangkat dalam tulisan kali ini. Ada sebuah komentar yang mengatakan bahkan musibah ini terjadi akibat para penumpang pesawat akan pergi berjudi ke Beijing. Lantas Tuhan menurunkan azab-Nya dengan cara seperti itu. Sama seperti musibah-musibah besar yang terjadi sebelumnya, khususnya di Indonesia. Misalkan saja, saat Letusan Gunung Merapi 2010 lalu. Ada yang mengatakan bahwa Yogyakarta merupakan kota yang penuh maksiat sehingga diazab dengan musibah itu. Begitu juga dengan gempa Padang, Tsunami Aceh dan lain sebagainya.

Saya pribadi sangat menyayangkan komentar macam tersebut. Musibah mungkin memang adalah azab. Namun, tidak seharusnya kita menghakimi. Biarlah hanya Tuhan yang tahu, Harusnya kita bersimpati dan membayangkan jika kita berada di posisi mereka. Bayangkan saja! Mereka sudah susah dan sedih lalu ditambah lagi dengan hujatan yang kita lontarkan. Betapa sedihnya bukan? Jadi sebelum menulis atau mengucapkan komentar semacam itu, tanya dulu pada hati nurani kita. 

Mungkin terkadang musibah adalah sebuah peringatan dan teguran dari Tuhan. Namun, ingatlah bahwa di balik musibah pasti ada hikmah. Saya pernah melihat dan merasakan itu saat gempa Padang beberapa tahun lalu. Para tetangga yang biasanya saling cuek, tiba-tiba saja saling membantu bahkan membantu orang yang tidak dikenal sama sekali. Ketimpangan sosial antara si Miskin dan si Kaya pun tiba-tiba saja menghilang. Permusuhan yang terjadi sebelum musibah juga lenyap entah kemana. Semuanya saling membantu, bahu membahu, dan bekerjasama. Tuhan ingin memperkuat "muammalah baina nas" di antar kita. Nah, mungkin itu hikmah dan teguran-Nya. Agar kita, sebagai umat-Nya bersatu karena sejatinya kita bagaikan satu tubuh. Jika satu bagian tubuh sakit, maka yang lain juga akan merasakannya.


0 komentar:

Post a Comment

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang