Saturday 28 May 2011

Perencanaan

Wah... Akhir-akhir ini, anak-anak kelas 3 SMA yang sudah pada lulus sedang sibuk mencari-cari tempat untuk melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi. Begitu juga yang terjadi dengan adik-adik teman kuliahku. Iseng-iseng aku minjem buku panduan tentang pemilihan jurusan di PTN yang didapat oleh seorang adik temanku di bimbelnya. Aku baca buku itu halaman demi halaman. Ternyata buku panduan itu sama aja dengan buku panduanku ketika bimbel dulu. Buku itu masih berisi nama unversitas, jurusan-jurusannya, passing gradenya, daya tampung, dan satu kolom lagi, yaitu peluang kerja.

Tulisan tentang peluang kerja inilah yang tiba-tiba menggelitik pikiranku. Kenapa menggelitik? Karena, ketika aku pikir-pikir, tulisan tentang peluang kerja ini, telah membentuk sebuah mindset di alam pikiran kita, bukan kita saja tetapi juga para orang tua kita.

Mindset apakah yang tercipta dan terpaku dalam pikiran kita?
Mindset tersebut adalah mindset yang menganggap kalo kuliah di kedokteran, pasti nanti akan jadi dokter, kalo nanti kuliah di Ekonomi pasti nanti jadi seorang akuntan, kalo kuliah di Fisipol pasti nanti akan jadi diplomat, kalo kuliah di Sastra pasti nanti (cuma) jadi guru, kalo kita kuliah di Filsafat pasti nanti jadi pengangguran dan lain sebagainya.


Yeah... aku ingat betul ketika aku keterima di jurusan Sastra Arab. Orang tuaku sempat bertanya dan takut jika nanti setelah lulus aku jadi pengangguran atau mentok-mentoknya jadi guru ngaji karena peluang kerja jurusanku yang masih kurang diminati di negeri ini. Aku pribadi sih sebenarnya juga takut membayangkan semua yang akan terjadi tapi aku niatkan bahwa aku kuliah untuk memperdalam ilmuku khususnya tentang Bahasa Arab bukan untuk mencari kerja. Rejeki itu sudah diatur sama Allah, itulah salah satu pedoman hatiku dan bismillah... aku tetap melangkah walau banyak cacian dan omongan tak mengenakkan untuk didengar.


Dan kini sedikit demi sedikit, sejalan dengan 6 semester yang kulalui, Allah membuka mataku melihat realita yang ada. Banyak sarjana-sarjana yang terlahir dari jurusan-jurusan terpandang malah menganggur dan hidup luntang-lantung.

Dan lagi-lagi, keadaan seperti di atas, menciptakan sebuah mindset baru. Mindset yang berpendapat bahwa tidak usah lulus kuliah cepat-cepat karena belum tau nanti mau kerja dimana atau takut jadi penganguran, seperti realita yang terjadi di sekitar kita saat ini, atau lebih enak jadi mahasiswa karena status kita masih aman dan masih bisa minta "pasokan hidup" dari orang tua kita karena kita masih berstatus mahasiswa sehingga kita tidak mau keluar dari zona nyaman kita (kutipan perkataan dari seorang dosen). Kita terus-terusan berada di zona nyaman sehingga terciptalah mental takut untuk mencoba sesuatu yang baru yang ada di luar zona nyaman kita. Kapan kita akan berkembang kalo kita terus-terusan berada di zona nyaman kita? Padahal hidup ini terlalu indah jika kita hanya berada dan menghabiskan sisa hidup ini di zona nyaman kita. Apa salahnya kita lulus kuliah cepat dengan catatan kita telah merancang dengan matang dan tepat apa saja yang akan kita lakukan ke depan.


Dari sinilah, aku simpulkan bahwa perencanaan hidup itu sangat penting. Memang kita tahu bahwa kehidupan di dunia ini teramat singkat karena kita memiliki kehidupan selanjutnya di akhirat. Akan tetapi, jika kita memikirkan kehidupan kita di dunia ini, maka kita harus berpikir bahwa kehidupan ini sangat panjang dan perlu sebuah perencanaan yang matang dan telah diperhitungkan. Dengan perencanaan matang, optimisme, usaha, berani, berdoa dan bertawakal pada-Nya, mudah-mudahan kita bisa meraih mimpi-mimpi kita. Tapi ingat, bahwa kita tidak bisa hidup hanya dengan mimpi. Akan tetapi bermimpilah dan berusahalah untuk mengejar mimpi agar mimpi tak hanya sekedar mimpi.

Semangat!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!



Kutorehkan tulisan ini untuk menyulut api semangatku dan menyulut api keberanianku untuk berani keluar dari zona nyaman ini... bismillah...



0 komentar:

Post a Comment

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang