Saturday 19 January 2013

Dalam Diam Papa

Saat mendengar kata "Papa", yang kuingat adalah sosok lelaki pendiam tanpa banyak kata. Namun terlihat jelas bahwa di balik diamnya, ia berkata bahwa ia mencintai dan menyayangi kita sepenuh hatinya. Diam-diam, ia memperhatikan dan mengamati segala tingkah laku kita, segala sesuatu yang kita sukai, bahkan segala sesuatu yang kita benci. 

Dalam diamnya, ia selalu berdoa agar setiap langkah anak gadis tercintanya selalu dilindungi Yang Maha Kuasa. Dalam diamnya, ia mengkhawatirkan putri kecilnya yang telah beranjak dewasa lalu pergi merantau untuk sekedar menuntut ilmu. Dalam diamnya, terbersit sedikit rasa cemburu saat anak gadisnya mulai masuk ke dalam sebuah ikatan cinta. Dalam diamnya, ia menangis dan berusaha rela melepaskan putrinya kepada seorang pemuda. Dalam diamnya, ia meletakkan kepercayaan pada pemuda itu untuk menjaga putri kecilnya yang telah dewasa. Dalam diamnya, sungguh tersirat beribu-ribu CINTA.

Papa, aku tak pernah melihatmu menangis sekalipun. Akankah kau menumpahkan air mata dari perasaan terpendammnu saat kau ucapkan ijab pernikahan putri tersayangmu ini? Papa, diammu adalah CINTA yang selalu kurasakan frekuensi dan intensitasnya. Papa, semoga Tuhan senantiasa memberikanmu kebahagian di dunia dan juga di akhirat kelak. 


0 komentar:

Post a Comment

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang