Wednesday 20 July 2011

Sebuah opini: Mindset Aneh

Kalaulah boleh aku bersyukur, maka aku akan bersyukur karena aku masuk ke sebuah pondok pesantren yang notabene tidak menjuruskan para pelajarnya ke dalam jurusan IPA, IPS, ataupun bahasa. Deskriminasi banget tuh menurutku!

Well... tulisan ini sebenarnya terinspirasi atau bisa dibilang based on true story-nya si Ulfa, adek semata wayangku, dan based on true rule at Budi Mulia Dua Internasional High School, tempat aku KKN. Tulisan ini tidak lain dan tidak bukan adalah sedikit opiniku seputar penjurusan IPA, IPS, ataupun bahasa di SMA. Sebenarnya aku sendiri tidak merasakan bagaimana rasanya dijuruskan ke jurusan IPA, IPS, ataupun bahasa. Aku tahu tentang seluk beluk penjurusan ini dari adekku yang baru naik kelas 2 SMA dan peraturan sebuah sekolah. Dari semua cerita yang kudengar itu, aku menyimpulkan bahwa penjurusan seperti itu adalah sebuah deskriminasi. Kenapa?

Karena ada peraturan bahwa anak IPA yang tidak "betah" di jurusan tersebut, boleh pindah ke jurusan IPS. Akan tetapi, anak jurusan IPS yang tidak "betah" di jurusannya, tidak bisa melenggang bebas masuk ke jurusan IPS. Begitu juga ketika SNMPTN tiba, anak-anak IPA bisa masuk ke seluruh jurusan jurusan IPA dan IPS, yang ditawarkan oleh PTN di Indonesia sedangkan anak IPS, secara otomatis, tergeser karena lahan jurusan mereka diambil dan mereka pun gak bisa untuk masuk ke jurusan yang disediakan untuk anak IPA. Padahal... belajar tentang sosial itu sama sulitnya dengan pelajaran Sains. Gimana gak sulit... bayangkan saja... sosial itu belajar tentang keadaan manusia-manusia berbeda karakter yang ada di sebuah lingkungan masyarakat. Sulit banget loh itu! Gak kalah sulitnya dengan rumus Fisika, Kimia, atau Matematika.

Oh ya satu lagi adalah labeling yang nyantol di kedua jurusan tersebut; stereotip atau mindset orang akan berpendapat bahwa anak jurusan IPA adalah anak-anak pintar yang bermasa depan cemerlang, sedangkan anak IPS identik dengan anak-anak nakal, pemalas, dan MADESU alias MAsa Depan SUram. Mindset seperti inilah yamg membuat orang tua enggan bahkan tidak meridhoi anak-anaknya memilih jurusan yang mereka inginkan (apalagi kalo milih jurusan IPS).

Mari kita telaah kembali... IPA dan IPS adalah sebuah penjurusan yang di dalamnya para siswa akan belajar berbagai macam ilmu. Ilmu adalah cahaya Tuhan. Cahaya Tuhan pasti semuanya bermanfaat. Gak ada ilmu yang gak bermanfaat kecuali ilmu hitam. So... jika kita memberi label bahwa IPS itu "gak mutu", sama saja kita meremehkan cahaya Tuhan bukan? Padahal, cahaya Tuhan adakah cahaya yang sempurna yang selalu menerangi langkah-langkah kehidupan kita ini. Just open your mind and change your mindset! Semua dimulai dari kita dulu... Semangat!

0 komentar:

Post a Comment

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang