Monday 28 March 2011

sebuah tulisan sederhana untuk guru-guruku



Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Guru selalu ikhlas mengajari anak didiknya
Guru selalu bahagia dengan keberhasilan anak didiknya
Guru selalu dengan senang hati membagi ilmu yang dimilikinya
Guru selalu bahagia dan bangga jika anak didiknya mengamalkan dan membagi ilmunya
Guru tidak akan menganggap anak didiknya adalah saingan jika suatu saat anak didiknya lebih maju daripadanya
Guru ... tidak pernah berprasangka buruk pada anak didiknya, dia pasti selalu berprasangka bahwa anak didiknya akan selalu mengingatnya di sepanjang masa...


Selain orang tua, tentu kita harus selalu menghormati guru karena mereka telah mengenalkan kita dengan bermacam-macam keilmuan untuk meningkatkan pengetahuan kita akan dunia. Setiap guru, pasti memiliki kenangan dan kesan tersendiri yang berbekas pada ingatan anak didiknya. Menurut saya, semua guru mempunyai kesan masing-masing. Namun yang paking berkesan adalah guru saya ketika saya duduk di kelas V KMI pesantran darussallam Gontor Putri 1.
Beliau bernama ustad Budi. Beliau berasal dari Tasikmalaya.Pada saat itu, kelas yang saya duduki adalah kelas V K. Bayangkan saja!!! Kelas itu bisa dibilang kelas bawah yang berisi anak-anak "berotak biasa" alias gak cerdas.Akan tetapi, beliau selalu memotivasi kami dan membangkitkan kami agar kami membuktikan bahwa kami bisa walaupun orang-orang memandang kami sebelah mata.
Beliau selalu menemani kami belajar di sebuah ruang kelas setiap siang setelah waktu makan dan pada malam hari di saat waktu belajar yang sudah ditentukan pesantren. Setelah belajar, beliau selalu menyemangati kamu lagi dan sebelum beranjak pulang, kami selalu berdoa bersama.
Suatu hari, diadakanlah lomba cerdas cermat antar angkatan. Bayangkan saja! kami harus bersaing dengan kelas 5 B, c, D, E, F dan seterunya sampai 5 M. Kami takut dan tak percaya diri. Beliau menyemangati kami lagi sampai akhirnya ditunjuklah 3 orang yang akan mewakili kelas kami. Mereka dibimbing ustad Budi mempelajari berbagai macam pelajaran.
Finally...tak disangka dan tak diduga...kami mendapat juara 3... Alhamdulillah!!! Dan di perlombaan selanjutnya kami mendapat juara 1. Kata-kata beliau terbukti: bahwa siapapun bisa dan terbuktilah bahwa kami bisa mengalahkan nak-anak kelas YB dan VC yang notabene berotak cerdas.
Beliau sangat baik menurutku. Selain kami dituntut belajar lenih giat, beliau tak lupa menyelinginya dengan hiburan seperti buka bareng atau rujakan bersama. Hmm...sungguh indah masa-masa itu...Dan pernah di suatu hari, beliau membuat sendiri minuman berbuka puasa untuk kami yaitu pop ice. Setelah acara itu selesai, kami baru tahu bahwa blender untuk membuat minuman itu sampai rusak. Bayangkan saja!!! blender itu harus bekerja keras menghaluskan es batu dan bubuk pop ice untuk kurang lebih 35 orang tanpa berhenti.
***
Ada pertemuan, pasti ada perpisahan...kami beranjak naik ke kelas VI. Kali ini, kami membuat gebrakan baru lagi. Alhamdulillah...V K tahun kami ini, hanya 3 prang yang gak naik kelas itupun karena sakit. Ketika kami naik kelas VI, beliau pergi meninggalkan kami untuk pulang ke daerahnya dan mengajar di sana. Kelas kami pun terpisah-pisah tapi satu dua kali beliau datang ke pesantren kami, dan mengajak kami berkumpul bersama. Di acara kelulusan kami, tiba-tiba beliau datang dan berdiri di tangga dan menyambut kami dengan senyuman dan kata selamat...aku dan teman-teman bahagia...
Sudah 7 tahun, aku dan teman-teman putus kontak dengan beliau tapi berita yang aku dengar, kini beliau menjadi guru di pesantrennya dan telah menikah dengan seorang santrinya di sana...Ya Allah, semoga kebahagian selalu tercurah untuknya dan untuk keluarganya...
terima kasih banyak guruku,pahlawanku, motivatorku...

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum..
    SInta..
    ini Kamil..
    Muhammad Insan Kamil..
    Kunjung balik yah.. :)

    ReplyDelete
  2. wassallam...
    udah daya coba tapi kok susah ya

    ReplyDelete

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang