Sunday 26 February 2012

No Creo


Hujan diluar sana masih turun sangat deras dan petir pun masih berlomba saling menyambar memancarkan kilatan putih dan suara gemuruh. Sungguh menakutkan dan menambah rasa takutku seperti rasa takut yang saat ini kurasakan. Rasa takut itu masih bergelantung berkolaborasi dengan jiwa rapuh yang mudah koyak seperti dedaunan kering yang ditiup angin.

Rasa takut itu adalah rasa takut untuk mencintai. Ya. cukup dua kali saja. Dan aku tidak mau terjadi untuk ketiga kalinya karena aku sudah terjatuh ke dalam lubang yang sama dua kali. Ya. Cukup sudah. Tak ada lagi keinginan untuk menyukai, mengagumi, menyayangi, apalagi mencintai saat ini. Buat apa? Kalau akhirnya harus sakit hati lagi.

Memang sepertinya aku harus meninggikan benteng hati ini agar aku tak mudah tergoda dan jatuh dalam perhatian-perhatian palsu mereka. Karena perhatian itulah sebab segalanya. Mulai dari penyebab berubahnya rasa cinta menjadi rasa sakit hati dan akhirnya berkolaborasi menjadi rasa takut.

Fiuh. Yo no creo en la atención de los hombres de más. Anggap saja semunya telah pergi seperti dedaunan yang terlepas dari pohonnya.Sekarang saatnya move on dan go out from this pain!

0 komentar:

Post a Comment

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang