Thursday 5 February 2015

My Baby

Entah kenapa saya sangat menyukai pribahasa "Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". Mungkin karena saya percaya bahwa setelah kita berusaha dengan keras dan sungguh-sungguh, maka insyaallah kita akan mendapatkan hasil yang baik. Saya yakin itu.

Dalam jangka pendek ini, saya ingin sekali mulai menyusun calon baby saya, yaitu Thesis. Jadi, ya saya harus bekerja lebih keras dan keras lagi. Harus bersungguh-sungguh dan membaca banyak literatur. Walau kata orang menamatkan Magister itu mustahil untuk ditempuh dalam dua tahun pas, namun saya harus yakin kalau saya pasti bisa. Bukannya saya buru-buru dan tidak ingin berlama-lama menuntut ilmu, tapi saya rasanya tidak tega dibiayain melulu sama orang tua. Lagian, saat kita mengerjakan proposal Thesis dan terus menulis, rasanya itu sama dengan belajar terus menerus tanpa kita sadari. Ya. belajar tidak hanya melulu di ruang kelas kan.

Demi mewujudkan itu semua, pastinya harus "bersakit-sakit dahulu" ya. Hehe. Di saat yang lain pulang untuk menghabiskan liburan, saya harus tetap ngendon di perpustakaan sambil mantengin huruf demi huruf dalam bermacam-macam literatur, yang alhamdulillah kebanyakan tidak menggunakan bahasa Indonesia. Hahaha. Tapi apapun itu, ya harus saya jabanin dan jangan sampai mengeluh. Mungkin saja, saat kita membaca literatur dalam bahasa asing, maka tanpa disadari kemampuan bahasa kita akan bertambah. Lagian, toh saya masih bisa bersenang-senang dengan teman-teman yang mukim di Jogja. Makan di Prasojo, Makan es krim di Mirota sambil belanja bulanan, nonton film, bahkan tidur di perpustakaan adalah hiburan yang rasanya cukuplah untuk refreshing jiwa raga.

By the way, untuk calon Baby kali ini, saya jauhhh banget move on-nya. Kalau dulu saya meneliti puisi, sekarang saya men-challange diri saya untuk meneliti prosa Arab, berupa novel, dengan teori yang tentu saja berbeda dengan teori skripsi. Dua penelitian ini mungkin memiliki pesona tersendiri. Saat skripsi dulu, saya baru menentukan objek penelitian pada semester 6. Artinya, saya harus ngebut untuk membaca objek penelitian saya. Untungnya objek penelitian saya berupa puisi yang lebih ringkas untuk dibaca dan diartikan walau akhirnya pusing-pusing ria memaknai bahasa puisi. Maklumlah, dalam segi bahasa puisi kan memang jawaranya.

Kali ini, kayaknya gak bisa deh menentukan objek penelitian di semster 3 atau semester 4 awal apalagi kalau mau meneliti prosa terutama novel. Walau bahasanya tidak seindah puisi, namun butuh waktu lama untuk membacanya. Apalagi jika penulis novel tidak terlalu dikenal di Indonesia macam Nawal Sa'dawi, Najib Kilani, Najib Mahfudz, ataupun Taufiq al-Hakim. Ditambah lagi, tidak ada versi terjemahan berbahasa Indonesia yang lumayan memudahkan kita untuk mengetahui isi novel tersebut. Jadi, mau gak mau harus berusaha keras mulai saat ini.  Mumpung libur sebulan, bolehlah ya dimanfaatkan untuk mulai membaca.

Dan... insyaallah calon Baby kali ini adalah novel Arab berjudul Faraj yang ditulis oleh seorang penulis perempuan bernama Radhwa Ashour. Sayangnya, beliau baru saja meninggal dunia pada akhir tahun 2014 lalu (segitu saja perkenalannya. Kita sudah tidak di zaman romantik lagi soalnya hehe). Faraj ini menceritakan tentang seorang anak perempuan blesteran Mesir-Prancis bernama Nada Abdul Qadir. Ia banyak mengalami masa-masa pahit dalam hidupnya, mulai dari penahanan ayahnya yang seorang anggota Ikhwanul Muslimin, perceraian kedua orang tuanya, lika-likunya sebagai aktivis kampus, dan lain sebagainya. Novel ini berlatar Mesir pasca revolusi dan Prancis pada masa kerusuhan Mei 1968. Insyaallah, novel ini akan dibedah dengan Strukturalisme Genetik atau Sosiologi Sastra. Ini challange lagi bagi diri saya. Jujur, saya masih agak awang-awang dan rasanya tidak menguasai teori tersebut. Tapi saya akan terus mencoba dan mencoba. wish me luck!

 

0 komentar:

Post a Comment

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang