Monday 24 June 2013

H2C Beasiswa

Beasiswa. Betul! Itulah yang akhir-akhir ini aku pikirkan terus menerus dan tentu saja kuharap-harapkan menjadi salah satu orang yang beruntung mendapatkannya. Pengumuman masih tiga minggu lagi. Semoga Tuhan melihat jerih payahku yang mencari info ke sana sini dari jauh-jauh hari. Semoga Tuhan mengabulkan doa-doaku yang kupanjatkan bukan hanya dalam sujud-sujud panjang, bahkan di setiap aku bernapas. Semoga saja memang itu jalan yang terbaik yang diberikan Tuhan.

Aku tidak ingin lagi memberatkan kedua orang tua kali ini. Apalagi sebentar lagi adikku akan melanjutkan pendidikan ke jenjang strata satu. Mungkin, keluargaku (insyaallah) termasuk mampu untuk membiayai. Tapi, tak ada salahnya bukan berharap mendapatkan beasiswa tersebut. Setidaknya tanggungan orang tua berkurang. Mereka bisa menabung untuk menunaikan ibadah haji atau menwujudkan keinginan mereka yang sempat tertunda karena membiayai aku dan adikku.

Aku masih bersemangat ingin memperdalam ilmu bidang studiku. Aku masih ingin mengetahui banyak teori-teori penelitian sastra yang lebih lagi ketimbang yang kudapat di strata satu. Aku masih ingin meneliti puisi dan memperdalam teori semiotika. Kelak juga, jika aku lulus, aku ingin sekali mengajar agar aku dapat membagikan ilmu yang kupunya walau aku tahu aku tidak sempurna. Dan beasiswa ini kelak akan mengantarku menjadi seorang pengajar.

Ini benar-benar tiga minggu yang menegangkan adrenalin, menguras pikiran, dan menambah kecepatan pacu jantung. Jujur saja, selama ini jika ada kesempatan untuk apply beasiswa selalu saja gagal padahal aku mencari beasiswa yang mengacu pada nilai akademik. Bukan berdasarkan surat keterangan tidak mampu. Jika dipikir-pikir, waktu strata satu dulu, sebenarnya nilai akademikku ya not bad-lah (bukan maksud nyombong), tapi belum diberi kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Aku hanya bisa berprasangka baik. Mungkin itu belum rezki. Mungkin beasiswa-beasiswa itu bukan jalan terbaikku. Dan Tuhan dulu sedang melipatgandakan beasiswa untuk jenjang strata duaku kelak (Amiin). Mungkin saja tiga minggu setelah penantian bertahun-tahun ini, Tuhan bermurah untuk memberi sedikit keajaibannya padaku.

Aku harus optimis sampai keputusan itu benar-benar ada. Kalau pun tidak mendaptkannya, aku harus berprasangka baik pada Tuhan karena Dia selalu tahu yang terbaik bagi hamba-Nya yang selalu berusaha, berdoa, dan bertawakal. Tapi kali ini, aku berharap bahwa beasiswa ini adalah jalan terbaik dari Tuhan. Amiin...

*Bahkan saat menulis tulisan ini pun, hatiku memanjatkan doa padamu, Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang