Wednesday 26 December 2012

English Vinglish: Kekuatan Hati Wanita

English Vinglish adalah sebuah film India tentang seorang ibu rumah tangga bernama Shasi. Untuk mengisi waktu luangnya, ia membuat laddo dan menjualnya. Dia adalah tipe wanita konservatif yang masih mengikuti norma yang berlaku dalam masyarakat di lingkungannya sehingga dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengurus suami dan kedua anak-anaknya. Namun, karena dia tidak bisa berbahasa Inggris, ia sering diejek oleh suaminya, Satish, dan anak perempuannya, Sapna. Malah anak perempuannya sampai malu memperkenalkannya kepada guru-guru di sekolah akibat keterbatasannya.

Suatu hari, keluarganya diundang oleh Manu, adik Shasi, untuk menghadiri acara pernikahan anaknya di New York. Satish memintanya untuk pergi duluan agar bisa membantu Manu. Diam-diam, Shasi mendaftar kursus kelas percakapan bahasa Inggris dalam 4 minggu. Di sana ia bertemu dengan teman-teman baru dan semuanya tidak bisa berbahasa Inggris. Mereka adalah seorang supir taksi bernama Salman Khan dari Pakistan, Eva seorang nanny dari Meksiko, Yu Son seorang penata rambut dari China, Rama seorang engineer dari India, Udumke dari Afrika, dan Laurent seorang koki dari Prancis. Kelas itu sangat mengasyikkan dan Sashi menikmati hari-harinya belajar bahasa Inggris. Ia juga dikenal sebagai pribadi yang baik dan supel sehingga teman-temannya menyukainya. Karena kepribadiannya itu, Laurent tertarik padanya. Laurent sangat berbeda dengan suaminya yang selalu mengolok-olok bahwa dia terlahir untuk mengurus rumah tangga dan membuat laddo. Laurent sangat menghargai apa yang dikerjakan Shashi. Suatu hari, Laurent mengungkapkan perasaannya pada Shasi. Namun, Shasi masih setia dengan suami dan keluarganya.

Suatu hari, suami dan anak-anaknya datang dan ia otomatis sibuk mengurus keluarganya dan mengurus persiapan pernikahan sehingga ia tidak bisa masuk kelas bahasa Inggris itu lagi. Dengan bantuan keponakannya, Radha, ia tetap dapat belajar via telepon selular. Karena tes bahasa Inggris bertepatan dengan hari pernikahan keponakannya, Radha mengundang guru dan teman-teman bahasa Inggris Shasi. Ia kaget dengan kehadiran teman-temannya itu. Lalu ia memperkenalkan teman-temannya kepada Satish. Satish tidak menyangka bahwa istrinya punya banyak teman di New York. Saat perayaan pernikahan itu, Shasi mencoba memberi sambutan dan pesan untuk kedua mempelai dengan menggunakan bahasa Inggris. Ia menghatakan bahwa memiliki sebuah keluarga adalah hal yang terindah dalam pernikahan. Family is only one who will never laugh at your weakness. Family is only place will you always get love and respect. Kata-katanya ini, membuat anak perempuan dan suaminya sadar dengan yang mereka lakukan terhadap Shasi.


Dari film ini, kita bisa tahu bahwa itulah kekuatan hati seorang wanita. Walau ia disakiti oleh keluarganya, ia akan tetap setia mendampingi suaminya dan merawat anak-anaknya dengan segenap kasih sayang yang dimilikinya. Wanita bukan dilahirkan untuk membuat laddo atau sejenisnya. Wanita juga setara dengan pria. Wanita harus belajar setinggi-tingginya tak peduli apa pilihannya nanti. Berkarirkah atau hanya menjadi ibu rumah tangga. Wanita tetap harus pintar karena ia akan menjadi seorang ibu. And... I proud of being a woman.

1 komentar:

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang