Wednesday 18 November 2015

Galau, Never Ending

Bagi saya, manusia itu unik dengan berbagai kelebihan yang diberikan Tuhan dan juga dengan keterbatasannya. Memang benar manusia itu tidak akan pernah merasa puas dan cukup. Begitu juga dengan rasa galau. Yap. Kalau Jogja adalah 'Never Ending Asia', maka Galau adalah 'Never Ending Manusia'. Hahaha. Abaikan istilah yang terdengar memaksa itu.

Tidak jauh-jauh menilai atau mengamati prilaku orang. Kali ini, pengalaman sendiri cukup merepresentasikan galau yang never ending. Hahahaha. Hidup memang lucu dan penuh misteri tentu. Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Kesedihan dan kebahagiaan bisa datang silih berganti bahkan malah bisa stagnan untuk beberapa lama. Begitu juga dengan hal-hal konyol yang terjadi. Bahkan hal-hal yang tidak pernah diduga dan kita prediksikan sebelumnya.

Entah saya mimpi apa, tiba-tiba ada seseorang yang kirim pesan berisi ungkapan untuk serius ke jenjang pernikahan. Saya baca pesan itu dengan rasa cengok mania. Terdiam tanpa kata-kata. Lalu nangis di kolong meja. Hahahahaha. Terlepas pesan itu serius atau nggak, ya itu masih dalam proses analisa saya. Yang saya ingin sampaikan adalah bahwa saya merasa galau. Nah di sinilah galau itu never ending bagi manusia. Kenapa galau hingga menangis? beginilah kisahnya....

Menikah itu adalah suatu kata yang ajaib dan sakral bagi saya. Tidak boleh dibuat permainan apalagi candaan. Menikah itu ya gak cuma senang-senang jadi raja dan ratu sehari. Ada konsekuensi setelah menikah yang tentu saja berhasil membuat kita berubah. Selama ini kita hanya peduli pada diri kita sendiri, tapi di saat menikah, kita harus membagi kepedulian diri kita dengan indivudu lain, ya tentu saja pasangan kita. Di sinilah yang bikin galau. Galau kalau kita tidak bisa semerdeka dulu, galau bertemu dengan calon mertua, galau kalau kita bukan lagi tanggung jawab orang tua kita bahkan galau karena mengingat kegalauan kita saat kita masih berstatus single happy. Hahahaha. Tuh kan... galau is never ending.

Bayangkan ketika sudah berstatus menikah, kita pasti akan galau mengingat kenangan-kenangan saat berstatus masih single happy yang penuh dengan kegalauan juga. Galau untuk merasakan cinta, galau ketika memendam rasa, bahkan galau akibat patah hati. Dan mungkin sebagian lagi, kita pernah melakukan galau masal dengan teman-teman single happy lainnya dengan kegiatan yang berguna bagi nusa dan bangsa (lebay) seperti masak-masak atau hanya bobok bareng sambil nonton film horor Thailand atau bobok bareng sambil ngrumpi tentang perasaan terpendam kita terhadap lawan jenis yang 'gue banget'nya kita.

Yap! Galau is never ending thing in our life. Just enjoy it! Bahkan ketika kita menua, mungkin kita juga akan galau mengingat indahnya kegalauan saat masih berstatus single happy dan nikmatnya kegalauan saat kita memutuskan untuk mengakhiri masa lajang. 

0 komentar:

Post a Comment

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang