Thursday 3 September 2015

Hierarki Pendidikan

Hai kamu yang di sana! Apa kabarnya? Masih seperti saya dan manusia lainnya yang terbelenggu dalam konstruksi sosialkah? Saya yakin jawabanmu adalah 'iya'. Karena kamu adalah manusia penghuni bumi juga kan? Kecuali kalau kamu adalah tumbuhan dan hewan. Belakangan ini saya sedang kesal dengan si konstruksi sosial. Terutama sekali yang bersangkutan dengan perempuan. Dan memang rasa-rasanya konstruksi sosial ini merugikan perempuan. Salah satunya dalam hal pendidikan. Katanya sih semakin tinggi pendidikan seorang perempuan, semakin dia akan angkuh dan tidak bisa dikendalikan oleh kaum pria. Semakin tinggi pendidikan seorang perempuan, semakin ia tidak membutuhkan pria karena ia sudah terbiasa mandiri. Pada akhirnya para perempuan dihadapkan dengan dua pilihan: mengalah untuk tidak berpendidikan tinggi agar dapat menikah dengan pria dari strata manapun atau mencari pria yang memiliki strata yang sama, baik dari pendidikan ataupun pendapatan, bagi para perempuan yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan. Memang beberapa contoh memperlihatkan bahwa perempuan berpendidikan tinggi itu egois, sok punya kelebihan dari sang suami, dan sederet label buruk lainnya. Tapi, tolong jangan marjinalkan semua perempuan berpendidikan tinggi seperti itu. Di luar sana masih banyak perempuan-perempuan berpendidikan yang dapat menempatkan dirinya antara wilayah privasi rumah tangga dan wilayah publik.


0 komentar:

Post a Comment

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang