Sunday 22 December 2013

Fenomena Jejaring Sosial

Mungkin memang benar jika pribahasa arab Khairu jaalisin fi az-zamaani kitaabun sudah berubah menjadi Khoiru jaalisin fi az-zamaani smartphone. Lihat saja! Dimanapun orang-orang duduk atau menunggu pasti sibuk utak-atik smartphone dan gadget lainnya untuk berselancar di dunia maya khususnya di jejaring sosial.  Inilah fenomena yang marak terjadi sekarang. 

Namun yang bikin saya tambah tergelitik adalah beberapa status jejaring sosial. Lucu dan nggak masuk akal aja. Dari yang mengabarkan orang tuanya meninggal contohnya. Kok bisa ya lagi berduka tapi tetap sempat update status di jejaring sosial? Bahkan dari mengabarkan waktu meninggal sampai saat prosesi pemakaman. Kalau saya, mungkin saya sudah stress dan gak bakal peduli sama yang namanya 'update status'. 

Belum lagi yang sudah bersuami istri. Kalau lagi mesra, kemesraannya di-update pula di jejaring sosial bahkan kemesraan yang harusnya menjadi rahasia rumah tangga. Wajar-wajar aja sih sebenarnya, tapi tetap harus bisa pilah-pilih mana yang boleh di-share, mana yang harus jadi rahasia. Begitu juga kalau lagi marahan, status yang isinya jelek-jelekin pasangan pasti bakalan berseliweran di timeline.

Dan yang lucu lainnya adalah status tentang melahirkan. Heran saya! Kok sempat-sempatnya habis melahirkan update status ya? Iya sih, bisa update lewat handphone. Tapi, apakah tidak sebaiknya waktunya dipake untuk istirahat atau mengasuh sang bayi atau juga menerima tamu yang datang menjenguk?

Belum lagi status yang berisi tentang keluhan sakit yang dirasakan. Lagi sakit perutlah,  ASI gak keluarlah, jahitan operasi masih nyerilah bahkan sedang datang bulan aja sampai di-update di jejaring sosial.

Belum lagi status yang minta advise cara terbaik menunda kehamilan plus nulis pilihan-pilihan gitu. Dan salah satunya adalah kata 'k*n**m'. Haduh! Apa gak ingat ya kalau, mungkin saja, yang menjadi friend atau follower ada anak di bawah umur?

Ini segelintir fenomena zaman cyber. Saking canggihnya,rasanya manusia tidak lagi memiliki privasi. Semua diungkapkan saja bahkan diungkapkan juga pada orang yang tak dikenal. Seharusnya kita memilah-milih sesuatu antara yang boleh dibagi atau menjadi rahasia pribadi. Semoga saja kita pandai memanfaatkan kebaikan jejaring sosial dan meninggalkan keburukannya karena sesuatu itu pasti punya sisi positif dan sisi negatif. Tul kan?

0 komentar:

Post a Comment

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang