Saturday 14 July 2012

Melawan Takut

Done! Akhirnya 3 bundel skripsi dan semua persyaratan pengajuan ujian pendadaran telah kuberikan kepada staf jurusan. Tinggal menunggu waktu eksekusi alias sidang skripsi. Fiuh. Rasa takut sukses bikin jantung dag dig dug. Padahal jadwal ujiannya aja belum keluar. Rasa takut ini benar-benar sukses menyerangku. 

Sebenarnya pasal takut yang kualami adalah takut "dibantai" sama para penguji. Namanya juga manusia yang diciptakan berbeda. Dosen yang satu pasti punya pendapat tersendiri tentang cara menulis skripsi. Kalo aku baca skripsi beberapa teman, aku merasa takut dan ciut. Pasalnya, dosen mereka menuntut agar teori harus dipertajam dari asal mulanya. Sedangkan kata teman-teman, skripsiku adalah skripsi paling simple, baik dari penulisan teori sampai penulisan hasil penelitiannya. Sebenarnya, aku senang sekali dengan sesuatu yang simple dan langsung ke pokok pembicaraan seide dengan pembimbing skripsiku, namun tidak semua dosen mempunyai pikiran dan pendapat seperti dosen pembimbingku. Di situlah ketakutanku bermula. Bayangkan saja! Jika dosen yang mengujiku adalah dosen yang berpendapat bahwa teori harus ditulis dari sejarah awal mulanya atau hasil penelitian harus sangat detil. Pastilah aku bakal "dibantai" habis-habisan. Sangat menyeramkan mungkin.

Namun, aku tersadar. Jika aku selalu merasa takut dan tidak bisa, kapan aku akan maju? Jika aku terus ketakutan, aku tidak akan pernah mencoba sesuatu yang baru. Dan otomatis, aku tidak akan pernah berani, aku tidak akan pernah belajar, bahkan aku tidak akan pernah sukses. Takut? Wajar dan biasa! Tapi menghilangkan ketakutan adalah luar biasa. Aku nggak boleh takut. Aku harus tetap berusaha dan berani menghadapi semua yang terjadi. Aku yakin bahwa Tuhan selalu bersamaku, melindungiku dan mendengar semua doa-doaku. AKU HARUS BERANI!


0 komentar:

Post a Comment

 

Sate Padang Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang