Aku tak pernah menyesal ketika takdir mempertemukan kami
Aku tak pernah menyesal pernah mengenalnya
Aku tak pernah menyesal telah membiarkannya masuk ke dalam dua tahun kehidupanku
Aku tak pernah menyesal, sungguh tak pernah menyesal
walau pada akhirnya dia telah memporak-porandakan istana cinta yang kubangun dalam hatiku diam-diam
Aku tak pernah menyesal, sungguh aku tak pernah menyesal
walau akhirnya dia membuat layu kebun cinta yang kurawat dalam hatiku diam-diam.
Aku tak pernah menyesal, sungguh tak pernah meyesal
karena inilah hidup
inilah lika-likunya
inilah jalannya
inilah hidup
Cinta... cinta... cinta... anugrah atau petaka? Ah,aku tak mengerti... atau belum mengerti
Aku tak pernah menyesal bertemu dengannya
aku tak pernah menyesal berjalan menyusuri jalan bebatuan bersamanya
aku tak pernah menyesal menatap tugu itu bersamanya
aku tak pernah menyesal, sungguh tak pernah menyesal
aku tak pernah menyesal membiarkan pikiranku dirasukinya
aku tak pernah menyesal membiarkan jantungku berdegup kencang karena perhatiannya
aku tak pernah menyesal sungguh tak pernah menyesal
walau pada akhirnya dia pergi begitu saja bagai angin
walau akhirnya dia lenyap
walau akhirnya dia membuat kesakitan dalam hati ini
tapi sungguh aku tak pernah menyesal pernah menyemai bunga-bunga cinta yang hanya beberapa hari di hatiku
sungguh tak pernah menyesal
tak pernah menyesal, tak pernah menyesal
karena kuyakin ada hari baru di sana
ada harapan
ada cita
ada asa
dan ada cinta yang menunggu, ya, cinta, cinta, cinta
cerita tiada akhirnya
Friday, 28 October 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment